Fraud Pentagon: Analisis Potensi Kecurangan Laporan Keuangan
DOI:
https://doi.org/10.51792/jei.v4i1.165Keywords:
Kecurangan laporan keuangan, Fraud Pentagon, tekanan, stabilitas keuangan, kesempatan, pengawasan tidak efektif, rasionalisasi, pergantian auditor, kemampuan, pergantian direksi, arogansi, koneksi politik.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji unsur-unsur kecurangan dalam teori fraud pentagon dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Fraud pentagon diproksikan dengan masing-masing satu variabel dari setiap elemen, yaitu elemen tekanan (stabilitas keuangan), kesempatan (pengawasan tidak efektif ), rasionalisasi (pergantian auditor), kemampuan (pergantian direksi), dan elemen arogansi (koneksi politik) yang dihipotesiskan mempengaruhi kecurangan laporan keuangan. F-Score digunakan untuk menentukan kecurangan laporan keuangan.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019 sampai 2023. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 perusahaan dengan periode pengamatan selama 5 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 180. Namun karena data tersebut terdistribusi tidak normal, terdeteksi 3 data yang outlier dan mengeluarkannya dari data sampel penelitian. Sehingga sampel penelitian menjadi 187 data. Pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda menggunakan Eviews 12 untuk menguji pengaruh dari stabilitas keuangan, pengawasan tidak efektif, pergantian auditor, pergantian direksi, dan koneksi politik terhadap kecurangan laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan pengawasan tidak efektif, pergantian auditor, pergantian direksi, dan koneksi politik tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.